SARIASIH.id - AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kondisi kesehatan serius yang merupakan tahap akhir dari infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang sistem kekebalan tubuh, terutama sel CD4, yang memainkan peran penting dalam melindungi tubuh dari berbagai infeksi.
Ketika jumlah sel CD4 turun di bawah ambang tertentu atau muncul penyakit infeksi serius yang dikenal sebagai infeksi oportunistik, maka seseorang dikatakan menderita AIDS. Kondisi ini sangat berbahaya karena tubuh tidak mampu lagi melawan penyakit yang bahkan biasanya dianggap ringan.
HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, seperti melalui hubungan seksual tanpa perlindungan (tanpa kondom), berbagi jarum suntik yang terkontaminasi, atau dari ibu yang terinfeksi kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Namun, penting difahami bahwa HIV tidak serta merta menular melalui kontak sehari-hari seperti berjabat tangan, berpelukan, atau berbagi makanan. Fakta ini guna mengurangi stigma negatif terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
Disebutkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS. Sari Asih Ciputat, dr Panji Privan, Sp.PD, gejala awal infeksi HIV seringkali tidak spesifik, seperti demam, kelelahan, atau ruam, yang membuat banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi.
Seiring waktu, jika tidak diobati, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS dengan gejala yang lebih serius. Gejala tersebut meliputi penurunan berat badan drastis, diare berkepanjangan, demam yang tidak kunjung reda, infeksi paru-paru, dan munculnya kanker tertentu seperti sarkoma Kaposi.
Meskipun hingga kini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan HIV, pengobatan dengan terapi antiretroviral (ARV) telah menjadi terobosan besar dalam penanganan penyakit ini.
“ARV bekerja dengan cara menekan replikasi virus dalam tubuh sehingga jumlah virus dalam darah (viral load) menjadi sangat rendah hingga tidak terdeteksi. Dengan pengobatan rutin, seseorang yang hidup dengan HIV dapat menjalani kehidupan normal, sehat, dan mencegah perkembangan penyakit menjadi AIDS,” ujar dokter yang juga sebagai Penanggung Jawab Penanggulangan HIV di RS Sari Asih Ciputat ini.
Menurutnya, pencegahan HIV adalah langkah penting dalam melawan penyebarannya. Beberapa cara yang efektif meliputi menggunakan kondom saat berhubungan seksual, tidak berbagi jarum suntik, serta memastikan darah yang digunakan dalam transfusi aman.
Tes HIV secara rutin juga sangat penting, terutama bagi individu yang memiliki risiko tinggi. Tes ini tidak hanya membantu mendeteksi infeksi lebih awal tetapi juga memungkinkan seseorang untuk segera memulai pengobatan jika diperlukan.
Bagi ibu hamil yang positif HIV, penggunaan ARV selama kehamilan, persalinan, dan menyusui dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan kepada bayi. Edukasi mengenai HIV/AIDS juga menjadi kunci dalam mengurangi stigma yang masih sering dihadapi oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Stigma ini sering kali menjadi hambatan bagi mereka untuk mengakses pengobatan dan dukungan yang mereka butuhkan.
HIV/AIDS adalah tantangan global yang membutuhkan perhatian serius. Namun, dengan kemajuan medis saat ini, HIV dapat dikendalikan sehingga ODHA dapat hidup dengan kualitas yang baik.
Melalui upaya pencegahan, pengobatan yang efektif, serta dukungan sosial, kita dapat bersama-sama melawan HIV/AIDS dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan inklusif.