Penyakit liver kurang menjadi perhatian karena dampaknya yang tidak terasa langsung bagi tubuh. Liver yang bermasalah akan muncul kala tubuh memberikan tanda-tanda dan sudah mengganggu aktivitas harian.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Sari Asih Ciputat, dr Artisto Adi Yussac Muhammad, SpD, FINASIM, menerangkan bahwa penyakit liver atau hati mencakup berbagai gangguan yang memengaruhi fungsi hati, mulai dari hepatitis, sirosis, hati berlemak, hingga kanker hati.
Menurutnya, hati memiliki peran penting dalam proses metabolisme tubuh, penyaringan racun, produksi empedu, serta pengolahan dan penyimpanan nutrisi. Dan penyakit liver yang tidak ditangani dapat mengarah pada kerusakan hati kronis, bahkan gagal hati.
“Terdapat beberapa faktor utama penyebab kerusakan liver, yaitu infeksi virus, konsumsi alkohol yang berlebihan, hati berlemak, faktor genetik serta paparan racun dan obat-obatan,” ujar dr Artisto Adi Yussac Muhammad, SpD, FINASIM.
- Infeksi Virus: Virus hepatitis (A, B, C, D, dan E) merupakan penyebab umum kerusakan hati, dengan hepatitis B dan C berpotensi menyebabkan sirosis dan kanker hati.
- Konsumsi Alkohol: Alkohol yang berlebihan menyebabkan peradangan dan jaringan parut pada hati, yang dapat berkembang menjadi sirosis.
- Hati Berlemak: Penumpukan lemak di hati sering terjadi pada individu dengan obesitas, diabetes tipe 2, atau yang mengonsumsi alkohol berlebihan.
- Faktor Genetik: Beberapa penyakit genetik seperti hemochromatosis (kelebihan zat besi) dan penyakit Wilson (penyimpanan tembaga) dapat menyebabkan kerusakan hati.
- Paparan Racun dan Obat-obatan: Konsumsi obat tertentu secara berlebihan atau paparan zat kimia beracun seperti memakan makanan yang terpapar jamur Aspergillus yang dapat memproduksi racun Aflatoxin juga dapat merusak hati.
Ironisnya, gejala penyakit liver sering kali muncul ketika kondisi sudah cukup parah. Gejala utama meliputi:
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
- Pembengkakan pada perut atau kaki
- Nyeri pada bagian kanan atas perut
- Mual, muntah, dan kelelahan
- Urin berwarna gelap dan tinja pucat
- Mudah memar atau berdarah
Untuk itu, pencegahan penyakit liver sangat penting, terutama melalui gaya hidup sehat. Beberapa cara yang efektif meliputi:
- Mengonsumsi makanan sehat dan menjaga berat badan ideal
- Menghindari konsumsi alkohol
- Mendapatkan vaksinasi hepatitis A dan B
- Menggunakan obat sesuai anjuran dokter dan menghindari penggunaan obat-obatan yang berisiko merusak hati
- Berolahraga secara rutin dan menghindari paparan zat beracun.
- Menghindari menggunakan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama dengan orang lain.
- Menghindari penggunaan jarum suntik, jarum tindik, dan tattoo yang tidak steril
“Dengan deteksi dini dan perawatan yang tepat, penyakit liver dapat dicegah atau dikendalikan, sehingga dapat menjaga hati tetap sehat dan sesuai fungsinya,” jelas dr Artisto Adi Yussac Muhammad, SpD, FINASIM.